🔥 Burn Fat Fast. Discover How! 💪

JANGAN BERMUDAH-MUDAHAN BERKREDIT & BERHUTANG.. 'Aisyah radhi | AHLUSSUNNAH MALANG

JANGAN BERMUDAH-MUDAHAN BERKREDIT & BERHUTANG..

'Aisyah radhiyallahu 'anha pernah mengkabarkan kepada 'Urwah Bin Az-Zubair,

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يدعو في الصلاة,

"Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dulu senantiasa berdo'a dalam shalatnya (sebelum salam),

اللهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذابِ القَبْرِ وأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّال وأَعوذُ بك من فتنة المَحْيَا وفتنةِ المَمَاتِ اللَّهُمَّ إني أًعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ والمَغْرَم.

(Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari adzab kubur, aku berlindung kepadamu dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal, aku berlindung kepadamu dari fitnah kehidupan dan kematian.

Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari perbuatan dosa dan terlilit hutang)


فقال له قائل ما أكثر ما تستعيذ من المغرم فقال إن الرجل إذا غرم حدث فكذب ووعد فأخلف.

Kemudian ada seorang yang berkata kepada beliau,

"Betapa seringnya anda berdo'a berlindung dari hutang ?!"

Lalu beliau bersabda,

"SESUNGGUHNYA ORANG JIKA TERLILIT HUTANG, MAKA DIA AKAN BERBICARA NAMUN BERDUSTA, DAN MENEBAR JANJI NAMUN MENYELISIHINYA."

[HR. Bukhari, 798, Bab Do'a Sebelum Salam]



Al-Hâfidz Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan,

قوله : ( والمغرم ) أي الدين ، يقال غرم بكسر الراء أي ادان .

"Sabda beliau (Al-Maghram) maksudnya adalah hutang. Dikatakan Gharima -dengan dikasrahkannya huruf Ra'- artinya iddâna (mengkredit/menghutang).

قيل والمراد به ما يستدان فيما لا يجوز وفيما يجوز ثم يعجز عن أدائه ، ويحتمل أن يراد به ما هو أعم من ذلك. وقد استعاذ - صلى الله عليه وسلم - من غلبة الدين .

Dikatakan pula maksud dari Al-Maghram adalah segala apa yang dihutang pada hal-hal yang dilarang atau yang tidak dilarang, kemudian dia kesulitan untuk melunasi hutangnya.

Serta bisa dimaksudkan pula, hutang yang bermakna lebih luas dari makna di atas.

Dan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam sangat berlindung dari terlilit hutang."

[Fath Al-Bâri : 2/370]

Kata Al-Muhallab rahimahullah,

يستفاد من هذا الحديث سد الذرائع، لأنه استعاذ من الدين؛ لأنه في الغالب ذريعة إلى الكذب في الحديث و الخلف في الوعد.

"Diambil faidah dari hadits ini adalah saddudz dzarâi' (menutup jalan-jalan yang menuju kejelekan atau yang terlarang); berlandaskan dengan perbuatan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam yang berlindung dari hutang.

Dan karena hutang itu sendiri, seringnya akan mengantarkan kepada kedustaan dalam ucapan dan penyelisihan terhadap janji."

[Fath Al-Bâri: 5/52]

Maka jikalau kita tidak dalam kondisi darurat dan butuh sekali terhadap sesuatu, alangkah baiknya jika kita bersabar dengan tidak berhutang dan berkredit.

Dan jika memang dirasa dan terpaksa harus berhutang karena kebutuhan, maka tunaikanlah amanat dan dasari niat untuk membayar dan melunasi.

Semoga Allah jauhkan kita semua dari mudah berhutang...

Dan semoga Allah mudahkan kita melunasi jika terpaksa dan terlilit oleh hutang...

Di Bawah Kaki Panderman,
23 Muharram 1444 H...



Silakan ikuti dan bagikan
TELEGRAM : http://bit.ly/tg_AM
ARCHIVE : http://bit.ly/arc_AM

AHLUSSUNNAH MALANG