BERUSAHA MEREDAM MARAH ======== Berikut hadits sahih yang ber | FAWAID SOLO

BERUSAHA MEREDAM MARAH
========

Berikut hadits sahih yang bertutur masalah penanggulangan marah.

عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ صُرَدٍ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلَانِ يَسْتَبَّانِ فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ لَوْ قَالَ أَعُوذُ بِاللهِ مِنْ الشَّيْطَانِ.

Dari Sulaiman bin Shurad berkata; "Aku sedang duduk bersana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ada dua orang yang saling mencaci maki. Yang satu orang wajahnya memerah dan urat lehernya menegang.
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh aku mengetahui satu kalimat yang bila diucapkan akan hilang apa yang sedang dialaminya. (Yaitu), kalau dia mengucapkan a'uudzu billahi minasy-syaithaan (aku berlindung kepada Allah dari [godaan] setan)".

HR. Al-Bukhari, no. 3040

Mengucapkan ta'awudz merupakan salah satu cara yang dituntunkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam meredam amarah.

Seorang hamba yang mengucapkan ta'awudz dengan penuh kesadaran berarti memohon perlindungan kepada Allah Ta'ala dari tipu daya setan terkutuk.

Maka, seseorang yang tengah dilanda amarah amuk murka, dikembalikan kesadarannya untuk ingat kepada Allah Subhanahu. Melalui proses inilah sikap kendali diri akan berfungsi secara optimal.

Ketika pengendalian diri tumbuh, maka sikap mental, lisan dan anggota tubuh lainnya akan terjaga. Maka, akan lahir pada diri seorang hamba perilaku yang baik. Biidznillah (dengan izin Allah). Allahu a'lam.

Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga kita dari perilaku buruk, dan senantiasa membimbing ke jalan yang diridhai-Nya.



ditulis oleh:
al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah

»Channel Telegram || https://t.me/fawaidsolo

☆☆☆☆☆☆☆☆