Get Mystery Box with random crypto!

Goresan Kalbu

Logo of telegram channel goresankalbu — Goresan Kalbu G
Logo of telegram channel goresankalbu — Goresan Kalbu
Channel address: @goresankalbu
Categories: Uncategorized
Language: English
Subscribers: 717
Description from channel

Karena tak selamanya suatu rasa dapat dipendam dan perlahan terlupakan.
✎✎
Medpart or anything @goresankalbubot (close)
✎✎
Partnership
@partnershipgk
Lpm : https://t.me/joinchat/KHkcT1kivag3VYbCAyDZYg
✎✎
Since: 22 agustus 2018

Ratings & Reviews

3.00

2 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

0

3 stars

0

2 stars

0

1 stars

1


The latest Messages

2021-04-15 16:16:00
Malam ini si tuan putri merasa kesepian, menanti hadirnya sang tuan rumah yang tak kunjung datang.

Ia hanya menatap pada sang bintang, berharap tuannya akan kembali pulang.

Menangis pun tak ada gunanya, karena sang tuan tak akan tau akan kesedihan yang membawanya tenggelam.

Tenggelam akan rasa rindu yang begitu dalam, menyiksa sukmanya hingga membuat sang putri menghembuskan nafas bersamaan dengan angin yang berhembus kencang.

Di penghujung malam, ia hanya ingin meminta satu hal "tolong kembalikan apa yang seharusnya menjadi alasanku untuk bahagia di masa depan"

—rcl
2.8K views13:16
Open / Comment
2021-04-15 16:15:41 Memang pada dasarnya setiap manusia pandai menutupi luka, tak pernah ada yang tau seberapa perih luka yang ia rasa.

—rcl
2.3K views13:15
Open / Comment
2021-03-30 16:30:56 Lelah selalu bergelut dengan pikiranku sendiri, lelah selalu berdebat dengan kenyataan yang menampar ini.

Aksaku hanya tertuju pada bayangan malam yang kelam, menampilkan awan gelap yang nampak suram

Detik-detik waktu selalu berjalan, seakan memberikan ku sebuah tusukan belati tepat pada jantung ini.

Akara kesedihan tak pernah lepas dari otakku yang semakin kelabu, meski diri ini menampik semuanya seakan ingin berhenti dari rasa sakit.

Namun apa daya, ketika apa yang aku lakukan berakhir dengan rahsa cua. Memang "tak seberapa" kata orang-orang. Namun, berbeda lagi dengan mereka yang tak tau alasan mengapa bisa air mataku sampai menetes pilu.

Jika tuhan mengizinkan, rasanya aku ingin menjatuhkan diri tepat di mana saat ini aku berada.

Meski itu tenyata jurang yang sepi, tak masalah sajalah. Batinku sudah semakin tersiksa dengan segala hal yang semesta beri. Jikalau aku sakit, biarkan sakitnya terasa hingga ke kulit.

Jangan hanya di hati, karena semua orang pasti akan tetap menganggapku "baik-baik saja"

—rcl
2.5K views13:30
Open / Comment
2021-03-24 16:50:24 Depresi, satu kata yang saat ini aku rasakan, tak bisa menggambarkan apapun di dalam hidupku yang masih berwarna abu-abu. Semesta mungkin tau, jika aku tak bisa terus-terusan seperti ini. Berlarut-larut dalam akara kesedihan yang tak bisa memberikan aku sesuatu yang pasti, buana mengajarkan aku apa artinya keikhlasan, kesabaran, dan rasa lelah yang aku rasakan. Semesta hanya ingin memberi tau, jika ternyata perjalanan di bumi ini begitu sulit aku jalani.

Berharap mendapatkan sesuatu yang indah, hingga membawaku terbang pada indahnya rahsa harsa. Namun nyatanya, semua ini malah membawaku pada jurang nestapa yang tiada habisnya.

Jika hujan turun, aku akan menangis tersedu-sedu. Memeluk tubuhku sendiri, sambil merasakan tiap tetesan tita dari kedua aksa legamku.

Hai buana, aku hanya ingin berkata "tolong usailah sudah apa yang kau beri padaku, karena bahwasanya apa yang aku usahakan akan kembali pada ujung rahsa cua jua"

—rcl
2.4K views13:50
Open / Comment
2021-03-22 14:52:01
Lelah dengan rahsa cua, kapan diriku dapat merasakan harsa? Buana memberikan aku adorasi yang seakan tak pernah nampak, meski semesta mengatakan jika aku pantas untuk bahagia.

Bayangan akan masa lalu yang membuatku semakin kelabu, begitu pilu jika diingat hingga dapat meneteskan tita.

Sungguh, rasanya aku ingin pergi ke suraloka. Terbang di atas indahnya awan dan bumantara yang nampak sejuk di mata.

Membayangkan diriku menjadi seorang batara, hingga anggasta pada cahaya asmaraloka yang akan menyampaikan pesanku pada sang dayita.

—rcl
2.1K views11:52
Open / Comment
2021-03-10 15:22:38 Hujan lagi, hujan lagi.
Kapan dunia berhenti menangis?
Di dalam kamar ini aku memang sendiri, realita mengatakan aku perlu sendiri. Begitulah kira-kira kata penghujung waktu yang akhir-akhir ini memberikan ku sedikit rasa sedih.
Mengingat-ingat kenangan dahulu yang seakan membuatku bersalah. Ternyata benar ya, rasa sakit yang amat terasa itu adalah sebuah luka yang di torehkan dan membekas begitu saja.
Jika di pikir-pikir, semua itu nampak jelas karena 'kebodohanku sendiri'.
Kata buana, aku perlu merasakan bahagia. Tapi hingga titik ini aku masih belum bisa menemukan kebahagiaan itu.
Nyatanya aku sendiri, di temani secangkir kopi yang bahkan tak bisa membuatku merasa hangat sedikit saja.
"Hangatnya hanya sampai tenggorokan saja" meski kata ibu "hangatnya sampai ke seluruh tubuh".
Sedetik kemudian senyum samar terpatri di bibir ini, namun tak ada seorangpun yang lihat. Karena kalian tak mungkin lupa, bahwasanya aku 'masih sendiri' bukan?

—rcl
2.1K views12:22
Open / Comment
2021-03-10 15:06:38 Entah apa yang terjadi kepadamu, mengapa dirimu berubah 180 derajat saat semenjak kita tak lagi bersama. Perlakuan dingin dan acuh yang saat itu kau beri kini telah terganti dengan senyummu yang seakan sama seperi saat pertama kali kita bertemu. Tak taukah dirimu? Bahwasanya aku sangat sulit untuk membangun benteng agar tak kembali terjatuh lagi. Jika perlakuan mu itu kau beri untuk membuatku kembali, aku harap aku juga tetap berada pada prinsipku untuk tetap menepi.

—rcl
1.8K views12:06
Open / Comment
2021-03-09 11:55:17 Ingat hari dimana aku memilih melepaskanmu? Aku tau, mungkin kamu mengira rasa bosan sedang menghampiriku. Namun, ketahuilah ini bukan lagi perihal aku yang sudah bosan atau sudah tak lagi sayang. Ini perihal kamu dan segala hal tentangmu yang masih kamu sembunyikan. Aku paham betul, bagaimanapun juga kamu berhak memberiku batasan. Namun, jika kamu dan semestamu terlalu jauh, bagaimana caraku menjadikanmu kembali utuh?

Aku hanya ingin kamu menganggapku ada, sebagai seseorang tempatmu mencurahkan semua rasa, namun bukan hanya bahagia.Maksudku, saat kamu sedang merasa tak baik-baik saja kamu bisa menghubungiku lalu bercerita banyak hal yang kamu mau. Keluarkan semua tangismu, itu lebih baik daripada kamu terus menyembunyikannya tanpa tau kekhawatiranku.

Ah sudahlah, seharusnya aku juga paham. Mau sekeras apapun aku mencoba, kamu tetaplah orang yang sama. Berbahagialah dengan semestamu yang masih menyimpan banyak rahasia. Pesanku, jangan berlebihan menggunakan kalimat "Aku baik-baik saja." Sebab itu yang seringkali membuatmu rapuh, walau sudah berkali-kali seseorang mencoba untuk merengkuh.

—aksarasemesta
1.7K views08:55
Open / Comment
2021-03-04 16:25:57 Maaf tapi, tidak ada yang bisa mengobati luka dalam hati sebanyak apapun dirimu berkorban lagi. Karena bahwasanya aku tau, apa yang telah kamu lakukan sampai-sampai aku merasa seolah mati rasa. Jika dirimu meminta untuk kembali, meskipun itu sebuah permohonan aku tetap tak akan pernah berbalik 'lagi'.

—rcl
1.7K views13:25
Open / Comment
2021-03-02 18:30:36 Bagiku ucapan selamat datang hanyalah simulasi awal untuk mengucapkan selamat tinggal.

—rcl
1.7K views15:30
Open / Comment