Get Mystery Box with random crypto!

Hikmah Salafiyyah

Logo of telegram channel hikmahsalafiyyah — Hikmah Salafiyyah H
Logo of telegram channel hikmahsalafiyyah — Hikmah Salafiyyah
Channel address: @hikmahsalafiyyah
Categories: Religion
Language: English
Subscribers: 11.52K
Description from channel

📚 Meraih Hidayah Dengan Dakwah Salafiyyah
📝 Asatidzah Pembina:
1. Al-Ustadz Abu Firas Hamzah Rifa'i
2. Al-Ustadz Abu Rabi'ah Muhammad Hakim
📲 Admin: Iswar Rauf
📧 hikmahsalafiyyah22@gmail.com
💎 Silakan menyebarkan dengan tetap mencantumkan sumber.

Ratings & Reviews

5.00

2 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

2

4 stars

0

3 stars

0

2 stars

0

1 stars

0


The latest Messages 140

2021-10-31 10:42:33 KETIKA SIFAT QANA'AH DICABUT DARI HATINYA

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu Ta'ala berkata:

الإنسان إذا أُعطي الـقناعة بقي غنيـًا منشرح الصدر لا ينظر إلى غيره ، ويدل لذلك أن من كمال نعيم أهل الجنة أنهم : ﴿ لَا يَبْغُـونَ عَنْهـَا حِوَلًا ﴾ ، أدناهم لا يريد الـتحول عمّا هو عليه ، ويرىٰ أنه ليس أحد في الجنة أنعم منه ،

وهذا من نعمة الله على الـعبد أن يوفق للـقناعة سواء كان ذلك في مسكنه أو في ملبسه أو في مركوبه أو في أولاده ، فأمـا إذا نزعت القناعة من قلبه فإنه فقير .

"Ketika manusia diberikan sifat qana'ah, dia senantiasa merasa kaya serta berdada lapang, tidak membandingkan (kenikmatan yang ia dapatkan dengan kenikmatan) yang ada pada orang lain. Hal tersebut berdasarkan berita bahwa di antara kesempurnaan nikmat bagi penduduk jannah adalah mereka:

﴿ لَا يَبْغُـونَ عَنْهـَا حِوَلًا ﴾

"Mereka tidak ingin berpindah darinya" (Al-Kahfi: 108).

Yang berada pada derajat paling rendah di jannah pun tidak menginginkan berpindah dari kenikmatan yang dia dapatkan. Dia memandang bahwa tidak ada seorang pun di jannah yang memperoleh kenikmatan melebihi apa yang ia peroleh.

Ini termasuk kenikmatan yang Allah berikan kepada seorang hamba, dia diberi taufiq untuk qana'ah. Baik itu pada tempat tinggalnya, pakaiannya, atau pada kendaraannya, serta pada anak-anaknya. Adapun ketika sifat qana'ah ini dicabut dari hatinya maka dia adalah orang yang fakir."

(Fathu Dzil Jalali wal ikram) (5/272)

• • • •
Tim Admin Hikmah Salafiyyah | Abdul Halim M hafizhahullah | WA Ashhaabus Sunnah | https://linktr.ee/hikmahsalafiyyah

Dengarkan Kajian Islam dan Murotal al-Qur'an setiap saat di Radio Islam Indonesia (Versi Baru) http://bit.ly/AplikasiRadioIslamIndonesia2

850 views07:42
Open / Comment
2021-10-31 06:58:28
Kajian Islam Ilmiyah - Depok
795 views03:58
Open / Comment
2021-10-31 03:40:28
Kajian Islam Online, Muara Badak - KalTim
838 views00:40
Open / Comment
2021-10-31 03:25:50 HARUSKAH SHALAT TAHIYATUL MASJID LAGI?

Berkata Al-'Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah:

"Barangsiapa yang keluar dari masjid dengan niat akan kembali lagi ke masjid tersebut dalam waktu dekat, maka gugurlah baginya shalat tahiyatul masjid, karena dia dihukumi sebagai orang yang tetap berada di dalam masjid.

Adapun orang yang keluar dari masjid dengan niat meninggalkan (masjid tersebut) kemudian muncul keinginan untuk kembali lagi ke masjid tersebut, maka apabila dia telah kembali (hendaknya) dia mengerjakan shalat dua raka'at (tahiyatul masjid).

Dan karena hal inilah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang orang yang bangkit dari tempatnya kemudian kembali lagi ke situ, bahwasanya dia "lebih berhak terhadap tempat duduknya itu".

Dan ini adalah dalil bahwasanya secara hukum dia masih berada di dalam masjid, walaupun secara fisik dia telah meninggalkan masjid itu."

At-Ta'liq 'alal Muntaqa/juz 4/hal.92


قال العلامة ابن العثيمين - رحمه الله :

"من خرج من المسجد بنية العودة إليه قريبا فإنه تسقط عنه تحية المسجد، لأنه في حكم الباقي في المسجد،

أما من خرج منه بنية المفارقة ثم عن له أن يرجع إليه فإنه إذا رجع يصلي ركعتين،

ولهذا قال - النبي صلى الله عليه وسلم - فيمن قام من مكانه ثم عاد إليه أنه "أحق بمجلسه"،

وهذا دليل على أنه لا زال في المسجد حكما وإن كان قد فارقه جسما."

( التعليق على المنتقى / ج٤ / ص٩٢ )

• • • •
Tim Admin Hikmah Salafiyyah | Abu Mu'adzah Ahmad | WA Ashhaabus Sunnah | https://linktr.ee/hikmahsalafiyyah

Dengarkan Kajian Islam dan Murotal al-Qur'an setiap saat di Radio Islam Indonesia (Versi Baru) http://bit.ly/AplikasiRadioIslamIndonesia2

849 views00:25
Open / Comment
2021-10-31 01:56:44 Audio Rekaman Kajian Islam Ilmiah TMTI Pageralang

Sabtu, 23 Rabiul Awwal 1443 H / 30 Oktober 2021 M

Tema:
BERSEMANGAT DALAM DAKWAH LEWAT MEDIA

Pemateri:
Al-Ustadz Muhammad Rijal, Lc حفظه الله تعالـﮯ

Tempat:
TMTI Ma'had Al Faruq As-Salafy [Desa Pageralang Kec. Kemranjen - Banyumas]

Tasjilat Al Faruq As-Salafy Purwokerto || www.alfaruq.net || http://t.me/Tasjilat_Al_Faruq

807 views22:56
Open / Comment
2021-10-30 08:50:07
BERSIAPLAH MENGHADAPI KEMATIAN

WA Ashhaabus Sunnah | https://linktr.ee/hikmahsalafiyyah
1.0K views05:50
Open / Comment
2021-10-30 04:56:40 MEMAHAMI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH SESUAI DENGAN PEMAHAMAN SALAFUS SHALIH

Imam asy-Syafi'i rahimahullah mengatakan:

“Mereka (para sahabat) berada di atas kita dalam segala ilmu, ijtihad, wara’ (sikap berhati-hati), akal, dan hal-hal yang mendatangkan ilmu atau diambil ilmu darinya. Pendapat mereka lebih terpuji dan lebih utama bagi kita dari pendapat kita sendiri, wallahu a’lam.

Demikian kami katakan. Jika mereka bersepakat, kami mengambil kesepakatan mereka. Jika salah seorang dari mereka memiliki sebuah pendapat yang tidak diselisihi yang lain, kita mengambil pendapatnya. Jika mereka berbeda pendapat, kami mengambil sebagian pendapat mereka. Kami tidak akan keluar dari pendapat mereka secara keseluruhan.”

(al-Madkhal Ilas Sunan al-Kubra hlm. 110)

Begitu pula Muhammad bin al-Hasan mengatakan:

“Ilmu itu empat macam.

Pertama, apa yang terdapat dalam kitab Allah subhanahu wa ta’ala atau yang serupa dengannya.

Kedua, apa yang terdapat dalam Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam atau yang semacamnya.

Ketiga, apa yang disepakati oleh para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam atau yang serupa dengannya. Jika mereka berselisih di dalamnya, kita tidak boleh keluar dari perselisihan mereka.

Keempat, apa yang dianggap baik oleh para ahli fikih atau yang sejenisnya.

Ilmu itu tidak keluar dari empat macam ini.”

(Intishar li Ahlil Hadits hlm. 31)

Oleh karena itu, Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

“Setiap pendapat yang dikatakan hanya oleh seseorang yang hidup pada masa ini dan tidak pernah dikatakan oleh seorang pun yang terdahulu, maka itu salah. Imam Ahmad mengatakan, ‘Jangan sampai engkau mengeluarkan sebuah pendapat dalam sebuah masalah yang engkau tidak memiliki pendahulu dalam hal itu."

(Majmu’ al-Fatawa, 21/291)

Ditulis oleh Ustadz Qomar Suaidi, Lc. hafizhahullah

https://asysyariah.com/prinsip-prinsip-mengkaji-agama

WA Ashhaabus Sunnah
https://linktr.ee/hikmahsalafiyyah
1.2K views01:56
Open / Comment
2021-10-29 11:06:57 SURAH INI BERMAKNA SIKAP BERLEPAS DIRI YANG TEGAS DARI AGAMA KAUM MUSYRIKIN

Asy Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah:

Apakah dalam bacaan surah Al-Kafirun terdapat sikap berlepas diri dari kesyirikan?

Jawaban:
Tidak diragukan padanya ada sikap berlepas diri.

(لا أعبد ما تعبدون ولا أنتم عابدون ما أعبد)

'Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah dan kalian pun tidak menyembah Dzat yang aku sembah.' (Al-Kafirun: 2-3).

Ini merupakan sikap berlepas diri yang tegas, iya.

Makna surah ini bukan seperti yang disangka oleh sebagian orang awam atau para penyeru kesesatan bahwa maknanya adalah saling memaklumi antara kita dengan mereka. Masing-masing berjalan di atas agamanya, masing-masing sesuai dengan apa yang mereka yakini dan merasa tentram dengannya, demikian kata mereka, ini adalah perkara yang salah.

Surah ini bermakna sikap berlepas diri yang tegas dari agama kaum musyrikin, bukan saling memaklumi antara kita dengan mereka lalu masing-masing tetap berada di atas agama dan keyakinannya, serta merasa tentram dengannya sebagaimana yang mereka katakan, iya.


هل في قراءة سورة الكافرون براءةٌ من الشرك؟

الشيخ صالح الفوزان حفظه الله

الجواب: بلا شك هي براءة (لا أعبد ما تعبدون ولا أنتم عابدون ما أعبد)، هذه البراءة براءة صريحة. نعم.
ليس معنى هذه السورة ما يظن بعض العوام أو دعاة الضلال أن معناها التراضي بيننا وبينهم. وكلٍ على دينه كل على ما يعتقد. يقتنع به كذا يقولون، هذا باطل.
السورة معناها البراءة الواضحة من دين المشركين، ما معناها التراضي بيننا وبينهم، وكلٍّ يبقى على دينه وعقيدته واقتناعه كما يقولون. نعم.

Sumber Audio dan Artikel: https://t.me/al_fawzaan/827

• • • •
Tim Admin Hikmah Salafiyyah | Abdul Halim M hafizhahullah | WA Ashhaabus Sunnah | https://linktr.ee/hikmahsalafiyyah

Dengarkan Kajian Islam dan Murotal al-Qur'an setiap saat di Radio Islam Indonesia (Versi Baru) http://bit.ly/AplikasiRadioIslamIndonesia2

677 views08:06
Open / Comment
2021-10-29 05:47:04
PEMBEDA ANTARA MUKMIN DAN MUNAFIK

WA Ashhaabus Sunnah | https://linktr.ee/hikmahsalafiyyah
764 views02:47
Open / Comment