Get Mystery Box with random crypto!

Kajian Ustadz adi hidayat

Logo of telegram channel kajianustadzadihidayat — Kajian Ustadz adi hidayat K
Logo of telegram channel kajianustadzadihidayat — Kajian Ustadz adi hidayat
Channel address: @kajianustadzadihidayat
Categories: Religion
Language: English
Subscribers: 41.01K
Description from channel

اللهم صلى عل محمد اللهم صلى عليه وسلم

Ratings & Reviews

3.33

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

0

3 stars

1

2 stars

1

1 stars

0


The latest Messages

2024-06-24 16:02:39 SETIAP PERBUATAN BAIK ADALAH SEDEKAH

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلُّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ وَ تُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ.

[رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

~ "Setiap tulang sendi manusia ada padanya sedekah setiap hari ketika terbit matahari,
~ engkau berbuat adil di antara dua orang itu sedekah,
~ engkau menolong seseorang (menaiki) kendaraannya lalu membawakan atau menaikkan barang-barangnya itu sedekah,
~ kata-kata yang baik itu sedekah,
~ setiap langkahmu dalam perjalanan menuju shalat itu sedekah,
~ engkau menyingkirkan gangguan di jalan itu sedekah."

HR. Al-Bukhari dan Muslim
3.5K views13:02
Open / Comment
2024-06-23 08:44:33  
Surga memiliki beberapa pintu, dan salah satunya adalah pintu birrul walidain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الوالِدُ أوسطُ أبوابِ الجنَّةِ، فإنَّ شئتَ فأضِع ذلك البابَ أو احفَظْه

“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” (HR. Tirmidzi
)
4.2K views05:44
Open / Comment
2024-06-22 02:46:24 *JADILAH KUNCI KEBAIKAN*


oleh *Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al Badr* _hafizhahullah_


*Anas bin Malik* berkata, bahwasanya *Rasulullah* _Shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda:

إِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ

*“Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan, Namun ada juga yang menjadi kunci kejelekan dan penutup pintu kebaikan. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kebaikan melalui kedua tangannya. Dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kejelekan melalui kedua tangannya”*. _( *HR Ibnu Majah*, dan dihasankan oleh *Syaikh Al-Albani* dalam *Shahih Sunan Ibnu Majah*)_

Dan barangsiapa yang ingin dirinya menjadi seseorang yang *kunci pembuka pintu kebaikan* serta menjadi *penutup pintu keburukan*, maka hendaknya ia melakukan hal-hal berikut:

1. Mengikhlaskan segala perbuatan dan perkataan hanya untuk beribadah kepada Allah. Karena hal tersebut adalah sumber kebaikan dan sumber kemuliaan seseorang.

2. Berdoa kepada Allah agar diberi taufik menjadi seseorang yang membuka pintu kebaikan. Karena sesungguhnya doa adalah kunci segala kebaikan, dan Allah tidak akan menolak doa seorang hamba yang beriman yang memohon kepadanya.

3. Bersemangat dalam menuntut ilmu dan memperdalamnya. Karena sesungguhnya ilmu mendorong seseorang kepada kebaikan dan kemuliaan, serta menghalangi dari perbuatan jelek dan kerusakan.

4. Senantiasa beribadah kepada Allah, terlebih-lebih dalam hal-hal yang wajib. Dan lebih khusus dalam masalah shalat, karena shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

5. Bersikap dengan akhlak yang mulia dan lemah lembut, serta jauh dari akhlak yang buruk dan tidak beradab.

6. Berteman dengan orang-orang yang baik dan berkumpul dengan orang-orang shalih. Karena sesungguhnya dengan berkumpul bersama mereka, para malaikat akan menyelimutinya dan rahmat Allah akan mengelilinginya. Serta jauhilah perkumpulan orang-orang yang buruk dan jelek, karena mereka adalah pengikut para setan.

7. Menasehati orang lain, baik yang dikenal atau tidak dikenal, agar menyibukkan mereka dengan kebaikan dan menjauhkannya dari kejelekan.

8. Selalu mengingat akan hari akhir, dimana seorang hamba akan berdiri dihadapan Allah Ta’ala. Maka seseorang yang senantiasa berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan dan orang yang jelek dibalas dengan kejelekan pula, sebagaimana *firman Allah* _Ta’ala_,

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ  وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

_“Barangsiapa yang mengerjakan amal perbuatan kebaikan sebesar dzarrah pun, niscaya ia akan mendapatkan balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan amal kejelekann sekecil dzarrah, pasti ia akan mendapatkan balasannya”_. *(QS. Al-Zalzalah 7-8)*

9. Dan yang tidak kalah penting adalah seorang hamba senantiasa berharap agar mendapatkan kebaikan, serta berusaha memberi manfaat kepada yang lainnya. Sehingga apabila ia sungguh-sungguh berniat dan berharap akan mendapatkan kebaikan serta memohon kepada Allah akannya, maka dengan izin Allah, ia akan menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan.

Dan Allah Maha Kuasa atas hamba-hambanya untuk diberikan taufik dan dibukakan padanya pintu kebaikan bagi yang dikehendaki-Nya. Dan Allah-lah sebaik-baik dzat yang membuka pintu kebaikan
5.0K views23:46
Open / Comment
2024-06-21 18:59:22 KESEMPATAN SERING KALI TIDAK DATANG DUA KALI…

إذا فتح لأحدكم باب خير فليسرع إليه فإنه لا يدري متى يغلق عنه. السير ٥٤٠/٤

“Jika pintu kebaikan dibuka untuk salah seorang diantara kalian, maka bersegeralah masuk ke dalamnya karena ia tidak akan pernah tahu kapan pintu itu akan tertutup rapat.”

Ucapan Khalid bin Mi’dan diatas menyadarkan kita bahwa di bulan suci ini kita disuguhkan dengan berbagai macam pintu kebaikan.

Maka bersegeralah sebelum pintu-pintu itu tertutup dan yang tersisa hanyalah penyesalan.
4.1K views15:59
Open / Comment
2024-06-20 07:24:41
Tahukan sahabat, bahwa do'a sahabat sekalian tidak akan tertolak di hari hari tasyrik.

Berkata Sahabat yang mulia Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu saat beliau menyampaikan khutbah Idul Adha...

"Setelah hari raya qurban ada tiga hari dimana Allah Azza Wa Jalla menyebutnya sebagai al-Ayyam al-Ma'dudat (hari-hari yang terbilang). Sungguh do'a pada hari-hari ini tidak akan tertolak. Karena itu perbesarlah harapan kalian kepada Allah Azza Wa Jalla."

Sumber : Lathaiful Ma'arif hal. 506
5.0K views04:24
Open / Comment
2024-06-19 07:10:39 :::Balasan Bagi Pelaku Riba Dalam Al Qur’an.

Dalam kehidupan sekarang ini, banyak kita dapatkan di sekeliling kita, kaum muslimin yang bermudah-mudah mencari jalan pintas mendapatkan harta, seperti mobil dan rumah, dengan melakukan transaksi riba.

Padahal, pelaku riba mendapatkan ancaman dari Allah Ta’ala.

Berikut ini kami sampaikan dua ayat dalam Al Qur’an tentang ancaman bagi pelaku riba, sebagai peringatan untuk kita semuanya.

Dibangkitkan dari Kubur dalam Keadaan Gila Allah Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

"Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat) bahwa sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.
Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);

dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
(QS. Al Baqarah [2]: 275)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menjelaskan ayat di atas,”Maksudnya, tidaklah mereka berdiri (dibangkitkan) dari kubur mereka pada hari kiamat kecuali seperti berdirinya orang yang kerasukan dan dikuasai setan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/708)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah menjelaskan,”Para ulama berbeda pendapat tentang ayat ini. Apakah maksud ayat ini adalah mereka tidaklah bangkit dari kubur mereka pada hari kiamat kecuali dalam kondisi semacam ini,
yakni bangkit dari kubur seperti orang gila atau kerasukan setan.

Atau maksudnya adalah mereka tidaklah berdiri untuk bertransaksi riba (di dunia), (yaitu) mereka memakan harta riba seperti orang gila karena sangat rakus, tamak, dan tidak peduli.
Maka ini adalah kondisi (sifat) mereka (pelaku riba) di dunia.

Yang benar, jika sebuah ayat mengandung dua kemungkinan makna, maka ditafsirkan kepada dua makna tersebut semuanya.” (Syarh Riyadhus Shalihin, 1/1907)

Allah Ta’ala berfirman,

يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al Baqarah [2]: 276)

Ini adalah hukuman di dunia bagi pelaku riba, yaitu Allah akan memusnahkan atau menghancurkan hartanya. “Menghancurkan” ini ada dua jenis:

Pertama,
menghancurkan yang bersifat konkret.

Misalnya pelakunya ditimpa bencana atau musibah, seperti jatuh sakit dan membutuhkan pengobatan (yang tidak sedikit).

Atau ada keluarganya yang jatuh sakit serupa dan membutuhkan biaya pengobatan yang banyak.
Atau hartanya terbakar, atau dicuri orang.
Akhirnya, harta yang dia dapatkan habis dengan sangat cepatnya.

Ke dua, menghancurkan yang bersifat abstrak,
yaitu menghilangkan (menghancurkan) berkahnya.

Dia memiliki harta yang sangat berlimpah, akan tetapi dia seperti orang fakir miskin yang tidak bisa memanfaatkan hartanya.

Dia simpan untuk ahli warisnya, namun dia sendiri tidak bisa memanfaatkan hartanya. (Lihat penjelasan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin di Syarh Riyadhus Shalihin, 1/580 dan 1/1907).

***
5.0K views04:10
Open / Comment
2024-06-14 10:35:07 “Tanda Muslim Yang Baik”


” من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه“

Artinya :
“Merupakan Muslim yang Baik adalah yang meninggalkan sesuatu yang tidak bermamfaat baginya”

[H.R, Imam Tirmizi, no:2318 dari Abu Hurairah, di Hasankan oleh Albani]

  Berkata Imam Abu 'Ubaidah(w thn 209,h)-رحمه الله-:

"من شغل نفسه بغير المهم أضر بالمهم"

“Barangsiapa yang menyibukkan dirinya dengan sesuatu yang tidak penting, maka akan merusakkan hal yang penting”

[Al-jami' liakhlaaqirroowi, hal:160,jilid:2]


Catatan :
Akhil Kariim wa ukhtil kariymah... Jangan sampai kita siap menuangkan waktu untuk hal yang tidak bermamfaat, tetapi kita sulit untuk menuangkan waktu kepada sesuatu yang bermamfaat.
Dan diantara perkara yang sangat bermanfaat bahkan sumber segala kebaikan seorang Muslim yang telah di abaikan oleh kebanyakan umat islam adalah Ilmu Agama.

Baarokallahufiikum
5.5K views07:35
Open / Comment
2024-06-13 06:14:16 WAKTU TIDUR IDEAL SEORANG MUSLIM

Waktu Tidur Setelah Shalat Isya

Waktu tidur ideal bagi seorang muslim adalah langsung tidur sebisa mungkin setelah shalat Isya, akan tetapi apabila ada kegiatan yang lebih mashlahat dan untuk kebaikan, ia boleh melakukan aktivitas yang bermanfaat setelah shalat isya seperti belajar, menerima tamu, berbincang-bincang dengan  keluarganya, tentu hendaknya tidak begadang sampai larut.

Dalil tidur setelah isya berdasarkan hadits makruhnya berbincang-bincang setelah shalat Isya, Dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu

أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا

 “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” [HR. Bukhatri & Muslim]

Syaikh Abdulah Al-Faqih menjelaskan,

فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم ينام أول الليل بعد العشاء، إذ كان يكره النوم قبل العشاء والحديث بعدها

“Adalah kebiasaan Nabis shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di awal malam setelah salat Isya, karena dimakruhkan tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” [Fatawa As-Syabakiyyah no. 251950]

Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa tidur di awal malam bermanfaat bagi kesehatan, beliau berkata:

وأنفع النوم : ما كان عند شدة الحاجة إليه ، ونوم أول الليل أحمد وأنفع من آخره

“Tidur yang paling bermanfaat adalah tidur ketika sangat mengantuk, tidur di awal malam paling baik dan paling bermanfaat dari lainnya.” [Madarijus Salikin 1/459-460]

Berbincang-Bincang Setelah Isya

An-Nawawi menjelaskan bahwa hukum asal berbincang-bincang setelah isya adalah makruh, akan tetapi apabila ada mashlahat dengan berbincang-bincang maka diperbolehkan. Beliau berkata:

قال العلماء : والمكروه من الحديث بعد العشاء هو ما كان في الأمور التي لا مصلحة فيها ، أما ما فيه مصلحة وخير فلا كراهة فيه ، وذلك كمدارسة العلم وحكايات الصالحين ومحادثة الضيف والعروس للتأنيس ومحادثة الرجل أهله وأولاده للملاطفة والحاجة ومحادثة المسافرين

“Para ulama berkata: makruh hukumnya berbincang-bincang setelah Isya, apabila pada perkara yang tidak ada mashlahatnya. Adapun apabila ada mashlahatnya maka baik dan bukan makruh. Misalnya seperti mempelajari ilmu, menceritakan kisah orang shlaih, berbincang-bincang dengan tamu, acara pernikahan, berbincang-bincang dan beramah-tamah dengan istri dan anak-anaknya dan perbincangan antar musafir.” [Syarah Muslim, 5/149]

Catatan Penting

Hendaknya berbincang-bincang setelah Isya tidak sampai begadang, karena Allah menjadikan malam sebagai waktu istirahat utama.

Allah berfirman,

 وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاساً

“dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. [An Naba’ : 10]

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

فإن النبي صلى الله عليه وسلم كان يكره النوم قبل صلاة العشاء والحديث بعدها وإذا أطال الإنسان السهر فإنه لا يعطي بدنه حظه من النوم، ولا يقوم لصلاة الصبح، إلا وهو كسلان تعبان، ثم ينام في أول نهاره عن مصالحة الدينية والدنيوية، والنوم الطويل في أول النهار يؤدي إلى فوات مصالح كثيرة

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya dan berbincang-bincang (tidak bermanfaat) setelahnya. Jika seseorang begadang semalaman dan tidak memberikan hak tidur kepada badannya, bahkan tidak shalat subuh kecuali bangn dengan tubuh yang lelah dan malas, kemudian tidur di awal hari, maka ia telah kehilangan mashlahat yang banyak.”[ Liqaa’ Asy syahri 1/333] 

hendaknya seorang muslim pernah sesekali melakukan sunnah tidur setelah isya agar lebih mudah bangun shalat malam
5.3K viewsedited  03:14
Open / Comment
2024-06-11 04:57:50 ::::Kisah Seorang Ulama yang di temui Cahaya

Tersebutlah seorang ulama yang bernama Ahmad bin Nazzar. Kunyah beliau Abu Maisarah, Al-Qoiruwani. Salah seorang ulama bermadzhab Maliki. Beliau dikenal sebagai Faqihul Maghrib (ahli fikih daerah Maroko). Sosok yang dikenal doanya mustajab. Seorang ulama yang seimbang antara ilmu dan amal. Hampir setiap malam beliau mengkhatamkan Al-Quran dalam shalat tahajud di masjidnya.
Beliau pernah diminta oleh Gubernur Al-Manshur bin Ismail untuk menjabat sebagai qadhi untuk daerah Qoiruwan, namun beliau tidak bersedia menerimanya. Beliau wafat di tahun 338 H.

Ada satu kejadian menarik tentang beliau. Di sela beliau sedang tahajud, tiba-tiba muncul cahaya sangat terang dari tembok masjid. Cahaya itu mengatakan dengan lantang,

تملا من وجهي، فأنا ربك

“Engkau telah memenuhi wajahku, akulah tuhanmu.”

Apa yang bisa kita bayangkan ketika kita mengalami kejadian semacam ini? Ya, kita sepakat akan merasa sangat bangga. Kita akan merasa telah mencapai puncak beribadah. “Allah telah menampakkan dirinya, berarti saya sudah mencapai derajat hakekat.” Atau kita akan meminta banyak hal, mumpung ketemu langsung dengan Allah, “Ya Allah, berikan aku banyak harta, rumah mewah, mobil mewah.” “Ya Allah, aku minta karamah, agar bisa menolong hamba-Mu yang sakit.” “Ya, Allah jadikan dia pasangan hidupku.” “Ya Allah, luaskan rizkiku, mudahkan urusanku, mudahkan aku tuk meraih cita-citaku.” Dan seabreg permintaan lainnya, yang menunjukkan betapa tamaknya kita dengan dunia.

Hampir bisa dipastikan, orang yang mengalami kejadian semacam ini, esok harinya akan segera membuka praktek pengobatan alternatif, suwuk. Karena merasa punya karamah.

Tapi tidak demikian yang dilakukan sang imam. Ulama yang mulia ini memahami hal yang berbeda. Yang mendapat petunjuk Allah melalui ilmu agama yang beliau pahami. Apa yang beliau lakukan?

Ternyata Imam Ahmad bin Nazzar ini meludahi cahaya yang menampakkan wajah ini, dan mengatakan,

اذهب يا ملعون

“Pergilah wahai makhluk terlaknat.”

Tiba-tiba cahaya itu padam.

Beliau memahami ini tipuan setan. Agar orang menjadi ujub dalam beribadah. Selanjutnya dia mengaku telah mencapai puncak nirwana ibadah, derajat makrifat atau hakekat. Selanjutnya dia meninggalkan ibadah sama sekali.

(Siyar A’lam Nubala: 15/396)

___
5.5K views01:57
Open / Comment
2024-06-10 02:32:30 TANDA CINTA

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَط
ُ
“Sesungguhnya balasan terbesar adalah dari ujian terberat. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa ridho, maka Allah pun ridho. Dan barangsiapa murka, maka baginya murka Allah.” (HR. Tirmidzi, beliau katakana hadits ini hasan ghorib)

Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya
Namun akhirnya lebih manis daripada madu.

Jika terlalu berat... katakan dan utarakan masalahmu Dalam doa yang Kau panjatkan kepada Allah Ta'ala
5.6K views23:32
Open / Comment