Get Mystery Box with random crypto!

HUKUM MERAYAKAN ULANG TAHUN •••┈••••○❁❁○••••┈••• Fadhilatu | Salafy Purwakarta

HUKUM MERAYAKAN ULANG TAHUN

•••┈••••○❁❁○••••┈•••

Fadhilatus Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah


Pertanyaan

Apa hukum Islam dalam perkara berikut: sebagian orang merayakan ulang tahunnya, dan mengulang-ulang tiap kali bertemu dengan hari tersebut tiap tahunnya?

Jawaban:

"Perayaan hari-hari lahir adalah bid'ah yang tidak memiliki dalil. Ini merupakan bentuk tasyabuh dengan Yahudi dan Nasrani. Sehingga, hal itu tidak diperbolehkan.

Sama saja hari kelahiran para nabi, seperti Nabi kita, Muhammad ﷺ, atau hari lahir yang lainnya. Tidak boleh merayakan hari ulang tahunnya, kelahiran ayahnya, atau kelahirannya, ini semua termasuk bid'ah yang mungkar.

Jika dia beribadah dengannya maka ini termasuk bid'ah.

Jika dia melakukan dan menganggapnya bagus, maka dia menyerupai orang musyrik dari Yahudi dan Nasrani dalam hal itu.

Maka hal itu terlarang dalam ibadah dan terlarang karena tasyabuh.

Nabi ﷺ telah bersabda,
"Barang siapa mengadakan dalam perkara agama ini, apa yang bukan darinya, maka itu tertolak."

Beliau ﷺ juga bersabda,
"Barang siapa mengamalkan suatu amalan, tidak berdasarkan perintah kami, maka itu tertolak."

Ini bukanlah amalan Nabi ﷺ, bukan juga agama beliau.

Padahal beliau adalah orang yang paling menginginkan kebaikan dan paling pandai menyampaikan.

Namun beliau tidak mengatakan, "Rayakanlah hari lahirku."

Beliau ﷺ juga tidak melakukannya. para Khulafaur Rasyidin tidak ada yang melakukannya. Pun para shahabat yang lainnya. Tidak pula para pendahulu generasi pertama, kedua, dan ketiga.

Jadi, itu adalah bid'ah yang mungkar. Itu juga bisa menjadi sebab kesyirikan. Sebagian orang, ketika perayaan maulid, mereka berdoa kepada Nabi ﷺ. Orang yang merayakan memohon kepada Nabi, beristighatsah kepada beliau, meminta pertolongan kepada beliau. Ini termasuk syirik besar.

Semoga Allah menyelamatkan kita.

Kadang, sebagian orang menyangka bahwa Nabi ﷺ datang di perayaan tersebut. Mereka pun berdiri menyambut beliau dan mengatakan,
"Nabi ﷺ telah datang."
Ini juga merupakan kebodohan yang besar dan kebatilan yang jelas.

Jadi, perayaan hari kelahiran, jika dianggap sebagai ibadah, maka itu adalah bid'ah, dan ini mungkar. Jika merupakan bentuk tasyabbuh dengan musuh-musuh Allah, Yahudi dan Nasrani, ini juga mungkar. Maka hal ini antara dua perkara: bid'ah atau tasyabbuh dengan musuh Allah.

Sehingga, perayaan ini tidak diperbolehkan secara mutlak. Tidak boleh merayakan hari lahirmu, ayahmu, saudaramu. Atau, hari lahir para nabi dan orang-orang saleh. Bahkan ini semua adalah bid'ah yang diadakan manusia.

Kita memohon kepada Allah hidayah dan taufik-Nya untuk semua."

File audio: https://ibnbazfiles.s3.eu-central-1.amazonaws.com/audio/noor/068511.mp3
Transkrip: https://binbaz.org.sa/noor/1074

https://t.me/majalahtashfiyah

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
Turut menyebarkan:
WA syarhus sunnah lin nisaa
http://t.me/syarhussunnahlinnisa
http://t.me/Arsip_PosterSSLN
https://catatanmms.wordpress.com
Https://akhwat.net

_*Karena Engkau Wajib Menuntut Ilmu*_

🇸 🇸 🇱 🇳

•••• ••••