Get Mystery Box with random crypto!

Dollar Stabil Setelah Sempat Jatuh Atas Yen dan Swiss Franc. | ASTRONACCI (Official)✔

Dollar Stabil Setelah Sempat Jatuh Atas Yen dan Swiss Franc.

Dolar AS stabil pada hari Selasa, setelah turun atas yen Jepang dan Swiss franc, karena kekhawatiran mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi AS dan penyebaran varian Delta COVID-19 memukul risk appetite. Dolar AS jatuh di bawah di bawah 109 yen, dan untuk hari kedua turun sebesar 0,4% sebelum memulihkan setengah dari penurunan hari itu menjadi 109,1 yen. Sementara terhadap Swiss franc, dolar AS sempat turun 0,3%, kemudian berakhir flat, dengan penurunan 0,1%. Namun, pergerakan ke safe haven franc dan yen datang bersamaan dengan adanya komentar dari bank sentral yang terkait mata uang berisiko mengenai tapering dan akhirnya akan menaikkan suku bunga karena ekonomi mereka keluar dari pandemi virus corona terburuk. Komentar yang cenderung hawkish dari pejabat bank sentral di Australia dan Selandia Baru pada hari Selasa menyebabkan dolar Australia dan dolar Kiwi naik tajam di antara mata uang utama.

Kiwi Reli Setelah Data Ketenagakerjaan Selandia Baru
Tingkat pengangguran Selandia Baru turun tajam di kuartal kedua, mengalahkan ekspektasi dan mengangkat dolar kiwi karena pasar melihat data optimis sebagai sinyal bahwa kebijakan moneter akan diperketat bulan ini. Data dari BPS Selandia Baru pada hari Rabu menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 4,0% di kuartal kedua, dari revisi 4,6% di kuartal sebelumnya. Analis memperkirakan 4,5%.

Minyak Melemah Karena Kekhawatiran Meningkatnya Kasus Covid-19 Delta
Harga minyak melemah pada hari Selasa, karena kekhawatiran tentang meningkatnya kasus varian virus corona Delta, mengimbangi penurunan cadangan minyak di AS. Harga minyak Brent turun 0,66% menjadi $72,41 per barel, sementara WTI AS turun 0,98% menjadi $70,56. Penurunan minyak dipicu oleh penyebaran varian Delta Covid-19 di China yang berpotensi mengganggu pemulihan konsumsi minyak mentah global. Mengutip Bloomberg, hampir setengah dari 32 provinsi di China yang merupakan pasar minyak terbesar di Asia, kini tengah dicengkeram wabah terbaru. Menurut perhitungan perusahaan minyak nasional China kondisi ini akan berisiko terhadap 5% permintaan minyak jangka pendek di dunia. Sementara itu, di AS persediaan minyak mentah turun 879.000 barel pada pekan lalu dan pasokan bensin turun 5,75 juta barel, menurut data American Petroleum Institute (API) setelah penutupan pasar.

Wall Street Menguat Berkat Kenaikan Saham Apple
Bursa Wall Street kompak menguat pada akhir perdagangan Selasa, dengan indeks S&P 500 mencetak rekor tertinggi di tengah kenaikan saham Apple. Namun, investor masih diliputi kekhawatiran atas lonjakan varian Delta virus corona yang membayangi optimisme laporan pendapatan perusahaan AS. Indeks Dow Jones naik 278,24 poin atau 0,80% ke 35.116,40, S&P 500 naik 0,82% ke 4.423,15 dan Nasdaq naik 0,55% ke 14.761,30.

Fokus Hari ini: ADP & Service PMI AS
Beberapa data AS akan dirilis hari ini, salah satunya adalah data ADP non-farm employment change, yang diperkirakan tumbuh 645 ribu di Juli, lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Juni di angka 692 ribu. Data tersebut sekaligus akan memberikan gambaran bagi trader atas data NFP Jumat nanti. Data lainnya adalah service PMI, yang akan menggambarkan seberapa kuat sektor jasa AS.