🔥 Burn Fat Fast. Discover How! 💪

Ujian dan cubaan merupakan salah satu bahagian dalam kehidupan | Nasihat (Dakwah Sunnah)

Ujian dan cubaan merupakan salah satu bahagian dalam kehidupan manusia. Tidak ada kenikmatan mutlak di alam dunia ini. Sehebat apapun manusia, sekaya apapun dia, kenikmatan yang dia rasakan akan bercampur dengan ujian dan cubaan. Namun, orang yang beriman boleh mengkondisikan keadaan yang sejatinya pahit ini sebagai sebahagian dari kebahagiaan. Itulah sikap sabar dan mengharap pahala dari Allah ta’ala. Kerana itu, semakin besar sikap sabar yang dilakukan, semakin besar pula kebahagiaan yang dia rasakan. Barangkali, inilah diantara rahsia bahawa semakin sempurna keimanan seseorang maka semakin besar pula ujian yang Allah berikan kepadanya.

Dinyatakan dalam sebuah hadits, dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu, bahawa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya besarnya pahala sepadan dengan besarnya ujian. Sesungguhnya Allah, apabila mencintai seseorang maka Allah akan mengujinya. Siapa yang redha (dengan takdir Allah) maka dia akan mendapatkan redha (Allah). Siapa yang marah (dengan takdir Allah) maka dia akan mendapatkan murka (Allah)” [HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan dinilai hasan shahih oleh al-Albani]

Diantara hikmah Allah memberikan ujian kepada kaum mukminin adalah agar mereka tidak merasa bahawa kehidupan dunia ini sebagai kenikmatan mutlak, sehingga mereka akan senantiasa mengharapkan akhirat.

* MEMOHON KEAMPUNAN KETIKA BERDOSA*

Bukanlah sifat orang mukmin yang bertaqwa, sama sekali tidak memiliki dosa. Hamba beriman yang baik adalah hamba yang ketika melakukan dosa dia segera bertaubat dan memohon keampunan kepada Allah.

Allah berfirman :

“(Orang yang bertaqwa) adalah orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka” [QS. Ali Imran : 135]

Dan inilah bahagian tabiat manusia yang tidak boleh dihilangkan dari diri mereka. Akan tetapi, yang lebih penting adalah bagaimana seorang mukmin boleh segera bertaubat ketika melakukan dosa. Disebutkan dalam hadits, dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya. Andaikan kalian sama sekali tidak melakukan dosa, Allah akan menghilangkan kalian, kemudian Allah datangkan sekelompok orang yang mereka melakukan perbuatan dosa kemudian bertaubat, lalu Allah mengampuni mereka.” [HR. Muslim]

Hal inilah yang dirasakan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para manusia mulia ini, khuatir, jangan-jangan termasuk orang munafik, ketika mereka merasa lebih bertaqwa pada saat di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi ketika berada di rumah, mereka masih melekat dengan dunia.

Dari Abu Hurairah radiiallahu ‘anhu, bahawa para sahabat berkata : “Wahai Rasulullah, ketika kami melihat anda, hati kami menjadi lunak, dan kami seolah menjadi penduduk akhirat. Namun ketika kami jauh dari anda, kami menginginkan dunia dan bercanda dengan para isteri dan anak.” Kemudian beliau bersabda :

“Jika kalian setiap saat dalam keadaan sebagaimana ketika kalian berada di dekatku (seolah menjadi penduduk akhirat), nescaya para malaikat akan menyalami kalian dengan telapak tangan mereka dan mengunjungi kalian di rumah kalian. Andai kalian tidak pernah melakukan perbuatan dosa, nescaya Allah akan mendatangkan kaum yang berdosa (kemudian bertaubat) agar Allah mengampuni mereka” [HR. Ahmad, dan dinyatakan oleh Syu’aib al-Arnauth: Shahih dengan beberapa jalurnya].

Wallaahu a’lam.

Oleh : Ammi Nur Baits
Sumber artikel : https://buletin.muslim.or.id

•••❅❀• •❀❅•••

*Reposted by Admin*

мυℓια ∂єиgαи мαинαנ ѕαℓαf

@nasihat_diri