2021-07-15 09:57:55
Insan pemberi hati untuk dua jiwa.
Kamu seseorang yang kujadikan tempat tujuanku, ketika rasanya dunia menyesakkan.
Kamu seseorang yang kujadikan sadaran untuk menopang jiwaku, ketika rasanya dunia membuatku lelah.
Kamu seseorang yang kujadikan buku harianku, ketika hari-hariku jalani hidup di dunia. Kutuangkan segala cerita untukmu.
Kau selalu menunjukan diriku dan kebersamaan kita kepada dunia.
Bercerita tentang diriku kepada teman - teman mu.
Memberitahu dunia lewat kata - kata mu, bahwa hanya akulah yang kau butuhkan untuk selalu berada di sisimu.
Seolah hanya diriku yang selalu bertempat di inti hatimu,
Seolah hanya diriku yang selalu kau harapkan untuk kembali pada pundakmu,
Seolah hanya diriku yang selalu kau inginkan setiap kau berada di titik terlelahmu.
Tapi nyatanya apa?
Saat hari dimana aku tahu, bahwa kau membagi dua hatimu untuk dua insan.
Kau membagi hatimu untuk dia, disaat kau dengan aku masih mengikat erat tali suatu hubungan.
Kau tahu aku benci suatu hal, yaitu berbagi hati.
Dan aku percaya bahwa kau tidak pernah melakukan hal menjijikan itu.
Tapi nyatanya,
kau lebih dari sampah, berbagi hati saat kau masih menggenggam erat tanganku.
Aku tak pernah mengerti,
Sudah ku lakukan memberi seluruh rasa jiwaku untukmu,
Berada di sisimu saat jiwa dan ragamu lelah,
Berusaha untuk selalu mengukirkan senyum manis di lekung pipimu,
Menjadikan kau tujuan utamamu dalam segala hal.
Tapi kenyataannya, ini yang kau berikan untukku.
Jika kau membaca ini, kau harus tahu.
Aku tidak pernah menyesal untuk mengakhiri hubungan kita, tidak sama sekali.
Aku melepaskan seseorang yang tak pantas untuk kupertahankan dalam waktu lama.
Aku melepaskan "kita" sehingga tidak akan kubuang waktuku untuk melukis kisah bersama seseorang sepertimu.
Kau harus tahu, sekarang aku sudah menemukan ia yang jauh lebih darimu.
Ia yang bisa kupastikan tidak pernah berbagi hati kepada insan lain.
Ia yang kupastikan menjadi tujuan utamaku untuk selamanya.
-act
94 views06:57