2021-03-14 02:49:19
BERTAUBAT DARI DOSA BERBOHONG
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.”
(at-Taubah: 119)
Berbohong sama dengan berdusta yang merupakan perilaku yang tercela dan berimpak buruk.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
“Jauhilah perbuatan dusta. Sebab, dusta akan membawa pada kejahatan dan kejahatan akan membawa ke neraka. Sungguh, seseorang sentiasa berdusta dan membiasakan diri berdusta hingga ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.”
(HR. al-Bukhari no. 6093 dan Muslim no. 2607 dari sahabat Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu)
Di antara impak yang dirasakan ketika seseorang berdusta adalah merasa tidak tenang dan gelisah.
Sungguh, benar sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ، وَإِنَّ الكَذِبَ رِيبَةٌ
“Tinggalkan apa yang membuatmu ragu menuju apa yang tidak membuatmu ragu. Sebab, kejujuran adalah ketenangan, sedangkan dusta menimbulkan kebimbangan.”
(HR. at-Tirmidzi no. 2518 dari sahabat Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhuma)
Maka dari itu, seseorang yang merasa dirinya telah berbohong, hendaknya dia segera bertaubat dan meminta ampun kepada Allah.
Selain itu, dia juga segera meminta maaf kepada pihak yang dibohongi selagi masih ada kesempatan.
Allah lebih berhak ditakuti oleh seseorang. Seseorang lebih wajib merasa malu kepada Allah daripada kepada manusia.
Perlu juga diketahui bahawa hasil yang diperolehi dari kebohongan akan menghilangkan keberkahan.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang jual beli,
فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
“Jika mereka berdua jujur dan terus terang, nescaya akan jual belinya diberkahi. Namun, jika mereka berdua menyembunyikan (aib barang dagangannya) dan berdusta dan, nescaya berkah jual belinya akan hilang.”
(HR. al-Bukhari no. 2082 dan Muslim no. 1532 dari sahabat Hakim bin Hizam radhiallahu anhu)
Sedikit tetapi berkah, lebih mulia daripada banyak tetapi mendatangkan malapetaka.
Wallahu a’lam bish-shawab wa billahi at-taufiq.
(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)
@nasihat_diri
138 viewsdurrah, 23:49