2022-09-22 04:00:05
TERJEMAH MATAN SYURUTUS SHALAH WA ARKANUHA .................................................
Judul Asli: شروط الصلاة وأركانها وواجباتها
Edisi Terjemah: Syarat, Rukun, dan Kewajiban-Kewajiban Shalat
Penulis: Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
rahimahullah
.................................................
Membaca al-Fatihah adalah rukun pada setiap rakaat sebagaimana dalam hadits,
لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب
“Tidak ada shalat bagi seorang yang tidak membaca surat al-Fatihah.” Al-Fatihah adalah ummul quran.
[Makna Surat al-Fatihah]
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan nama Allah Maha pengasih Maha penyayang
Yaitu aku memohon berkah dan pertolongan-Mu.
الحمد
“Alhamdu” adalah pujian.
Huruf alif dan lam (pada
ALhamdu) bermakna
istighraq, yaitu segala puji-pujian (hanya milik Allah).
Adapun keindahan semata seperti kecantikan dan yang semisalnya, pujian untuk hal tersebut dinamakan dengan
madh (sekadar pujian) bukan
hamd (pujian yang diiringi kecintaan dan pengagungan).
رب العالمين
“Rabbul ‘alamin (Rabb alam semesta)”
Makna Rabb adalah Dzat yang disembah, Yang mencipta, memberi rejeki, memiliki, dan mengatur seluruh makhluk dengan kenikmatan-kenikmatan.
العالمين
“Alamin (alam semesta)” Segala sesuatu selain Allah adalah alam. Dia adalah Rabb seluruh (alam).
الرحمن
“Ar-Rahman (Maha Pengasih)” Kasih sayang yang luas yang diberikan kepada seluruh makhluk.
الرحيم
“Ar-Rahiim (Maha Penyayang)” Kasih sayang yang khusus diberikan kepada orang-orang beriman saja, dengan dalil firman Allah Ta’ala,
{وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيماً}
“Dan Dia terhadap orang-orang yang beriman Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahdzab: 45)
مالك يوم الدين
“Maaliki Yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan)” Yaitu hari pembalasan dan hisab, dimana setiap orang akan dibalas dengan sebab amalannya. Jika amalannya baik, balasanya akan baik. Jika amalannya jelek, balasannya juga jelek. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
{وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ ثُمَّ مَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ يَوْمَ لا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِنَفْسٍ شَيْئاً وَالْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ}
“(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.” (QS. Al-Infithar: 19)
Dan hadits Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت، والعاجز من أتبع نفسه هواها وتمنى على الله الأماني"
“Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang jiwanya mengikuti hawa nafsunya dan banyak berangan-angan kepada Allah (tanpa amalan).”
إياك نعبد
“Iyyaka na’budu (hanya kepada-Mu kami beribadah)” Kami tidak beribadah kepada selain-Mu.
Ini adalah perjanjian antara seorang hamba dengan Rabbnya bahwa dia tidak akan beribadah kecuali hanya kepada-Nya.
وإياك نستعين
“Waiyyaka nasta’in (dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)”
Ini adalah perjanjian antara hamba dan Rabbnya bahwa dia tidak meminta bantuan kepada seorang pun selain Allah.
Bersambung, Insyaallah
Matan Syurutus Shalah wa Arkanuha
#Fawaidumum #fikih #matan #shalat
Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
714 views01:00