Get Mystery Box with random crypto!

WarisanSalaf.Com

Logo of telegram channel warisansalaf — WarisanSalaf.Com W
Logo of telegram channel warisansalaf — WarisanSalaf.Com
Channel address: @warisansalaf
Categories: Uncategorized
Language: English
Subscribers: 10.21K
Description from channel

Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah

Ratings & Reviews

3.33

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

1

3 stars

2

2 stars

0

1 stars

0


The latest Messages 12

2022-10-21 14:15:00 TERJEMAH AD-DURARUL BAHIYYAH FIL MASAIL AL-FIQHIYYAH

.................................................
Judul Asli: الدرر البهية في المسائل الفقهية
Edisi Terjemah: Pembahasan Fikih Ringkas Berdasarkan al-Quran dan Hadits
Penulis: Imam asy-Syaukani rahimahullah
.................................................

Penulis -rahimahullah- berkata,

فصل:
ويطهر ما يتنجَّس بغسله، حتى لا يبقى لها عين، ولا لون، ولا ريح، ولا طعم، والنعل بالمسح، والاستحالة مطهِّرة لعدم وجود الوصف المحكوم عليه، وما لا يمكن غسله فبالصَّبِّ عليه أو النزح منه؛ حتى لا يبقى للنجاسة أثر.
والماء هو الأصل في التطهير؛ فلا يقوم غيره مقامه إلا بإذن من الشارع.

Pasal [Kedua: Membersihkan Najis-najis]
Menyucikan benda yang terkena najis adalah dengan cara mencucinya hingga tidak tersisa benda, warna, aroma, dan rasanya.

(cara menyucikan) Sandal adalah dengan mengusapnya (ke tanah).

Istihalah(1) menjadikan suci (benda najis) dikarenakan tidak ada lagi sifat (najis) pada benda yang dia dihukumi najis karenanya.

Benda yang tidak memungkinkan dicuci maka dengan cara mengguyur atau dengan membuang bagian yang terkena najis hingga tidak tersisa lagi bekas najisnya.

Air adalah alat penyuci utama. Benda lain tidak dapat menggantikannya kecuali dengan izin Sang Pembuat syariat.

.............................
Penjelasan:
(1)
Istihalah adalah berubahnya benda najis menjadi benda lain yang berbeda secara sifat dan hakikatnya. Seperti kotoran atau bangkai yang berubah menjadi tanah. Benda najis yang berubah sifat dan hakikatnya maka dihukumi suci, ini adalah pendapatnya madzhab hanafi, maliki, satu riwayat dari Imam Ahmad. Pendapat ini juga dipilih oleh Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, al-Lajnah ad-Daimah, dan mayoritas ulama.


Bersambung, insyaallah

Ad-Durarul Bahiyyah lisy Syaukani. Keterangan tambahan dirangkum dari berbagai sumber.

#Fawaidumum #matan #fikih #durarulbahiyyah

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
1.7K viewsedited  11:15
Open / Comment
2022-10-20 13:30:01 SERIAL BEKAL SANTRI: KENAPA AKU FUTUR

.................................................
Judul Asli: لماذا فترتُ؟
Edisi Terjemah: Kenapa Aku Futur?
Penulis: Syaikh Muhammad Ghalib al-'Umari hafizhahullah
.................................................

Kenapa Aku Futur

Sebenarnya, ini sebuah pertanyaan yang memberatkan hati seorang yang terhormat, menyempitkan dada orang yang bersemangat lagi memiliki akal cemerlang (penuh keheranan).

Bagaimana tidak, padahal dia sudah menjumpai sekumpulan besar ulama yang shalih dan menyaksikan kesolidan para fuqaha al mujtahidin (memiliki kesungguhan yang tinggi), ia telah diberikan berbagai macam kemudahan di hadapannya, namun sayang, justru dia mengabaikannya.

Bagaimana tidak, sementara ia khawatir akan hilangnya suatu kelezatan dari hatinya dan kegembiraan dari dalam relung sanubarinya, ia masih merasakan kenikmatan tersebut tatkala ia ikut meramaikan majelis-majelis ilmu yang penuh faidah, dia pun sudah mewarnai catatan faidahnya dengan goresan tinta yang sangat halus dan sangat indah, tiada bandingnya. Keresahan dan kesedihannya pun tidak lagi berkepanjangan.

Hingga suatu ketika, kemurungan dan rasa sedih itu kembali muncul dan bersemi, luka sobekan pada hatinya pun semakin melebar, bersamaan itu, ia pun semakin sulit untuk menambalnya.

Oleh karenanya, perhatikanlah hal-hal berikut; semoga dengan ini menjadi penolong bagimu yang dapat memulihkan semangatmu, dan memudahkanmu untuk kembali hadir setelah kepergianmu.

Yang pertama: perhatikanlah niatmu, kembalilah pada tekadmu yang semula. Jikalau engkau merasa lemah tidak bertenaga, maka kokohkanlah jiwamu dengan cara pandangmu yang bagus, melihat dan memperhatikan untaian hadis maupun atsar yang shahih tentang keutamaan menuntut ilmu serta mengajarkannya, sehingga hal itu dapat memotivasi jiwamu, dan membangkitkan semangatmu dari kelemahan tekadmu.

Kedua: Hadapkanlah dirimu kepada Rabbmu dengan senandung doamu, mulailah dengan pujian terhadap-Nya, berdoalah... semoga Allah membukakan hatimu agar engkau mau mempelajari ilmu, menjagamu, pikiran, dan hatimu. Sebab, doa adalah ibadah, dengannyalah seorang hamba menuai keberhasilan.


Bersambung.. Insyaallah

#Fawaidumum #akhlak #futur #santri

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
1.8K views10:30
Open / Comment
2022-10-19 19:15:00 TERJEMAH USHUL SUNNAH IMAM AL-HUMAIDI RAHIMAHULLAH

-Selesai-
.................................................
Judul Asli: أصول السنة
Edisi Terjemah: Pokok-Pokok Ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah
Penulis: Imam al-Humaidi rahimahullah
.................................................

[Perbedaan Antara Ahlussunnah dan Khawarij
Kami tidak mengatakan seperti yang dikatakan kaum khawarij, “Barang siapa melakukan dosa besar maka dia kafir.” Tidak ada kekafiran karena sebab melakukan suatu dosa(1). Kekafiran itu karena sebab meninggalkan shalat lima waktu, yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
بنِي الإسلام على خمس؛ شهادةِ أن لا إله إلا الله وأن محمّدا رسول الله صلى الله عليه وسلم وإقامِ الصلاة وإيتاءِ الزكاة وصومِ رمضان وحجِّ البيت
“Islam dibangun di atas lima rukun; persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan, dan haji ke baitullah.”

[Kapan Hujah Tegak bagi Orang yang Meninggalkan Salah Satu Rukun Islam?]

Adapun tiga rukun pertama (dalam hadits di atas), maka tidak perlu berdebat tentang (kafirnya) orang yang meninggalkannya, yaitu:

Orang yang tidak bersyahadat,
tidak shalat,
dan tidak berpuasa.

Karena tidak boleh menunda ketiganya sampai waktunya habis. Dan barang siapa yang meninggalkannya karena meremehkan dan bermudah-mudahan, maka tidak sah jika dia melaksanakannya di luar waktu (mengqadha'nya).

Adapun zakat, kapan saja dia tunaikan maka sah, namun dia berdosa karena telah menahannya (menundanya).

Sedangkan haji, barang siapa terkenai kewajibannya dan ia mampu menempuh perjalanan, haji menjadi wajib baginya. Namun, ia tidak harus melakukannya pada tahun tersebut kecuali jika memang harus melakukannya.

Kapan saja ia tunaikan, maka telah terlaksana kewajibannya. Ia tidak berdosa karena mengakhirkannya.

Tidak seperti zakat yang ia berdoa karena menundanya, karena zakat adalah hak orang-orang miskin dari kaum muslimin yang ia tahan. Maka ia berdoa sampai dia menyalurkannya kepada mereka.

Adapun haji adalah antara dirinya dengan Allah, jika ia melakukannya maka telah gugur kewajibannya. Namun jika ia meninggal dalam keadaan belum melaksanakannya padahal mampu, maka dia akan meminta untuk dikembalikan ke dunia agar bisa melaksanakannya. Dan wajib bagi keluarga yang ditinggalkan untuk menghajikannya. Kami berharap hal itu dapat menggugurkan kewajiban hajinya, sebagaimana jika ia memiliki hutang lalu dibayarkan (oleh keluarganya) setelah ia meninggal.

[Selesai risalah ini, walhamdulillah]

.......................
Penjelasan:
(1)
Kecuali jika melakukannya karena menghalalkannya. Dikecualikan dari seluruh dosa adalah kesyirikan. Barang siapa melakukannya maka ia kafir. Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi yang Allah kehendaki.” (QS. An-Nisaa:48)


Selesai, Alhamdulillah

Ushulus Sunnah al-Humaidi

#Fawaidumum #aqidah #ushulsunnah #alhumaidi

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
1.6K viewsedited  16:15
Open / Comment
2022-10-18 04:00:04 TERJEMAH AD-DURARUL BAHIYYAH FIL MASAIL AL-FIQHIYYAH

.................................................
Judul Asli: الدرر البهية في المسائل الفقهية
Edisi Terjemah: Pembahasan Fikih Ringkas Berdasarkan al-Quran dan Hadits
Penulis: Imam asy-Syaukani rahimahullah
.................................................

Penulis -rahimahullah- berkata,

(2 - باب النجاسات)
فصل: والنجاسات هي غائط الإنسان مُطْلقاً، وبوله - إلا الذكر الرضيع -، ولُعاب كلب، وروث، ودم حيض، ولحم خنزير، وفيما عدا ذلك خلاف، والأصل الطهارة؛ فلا ينقل عنها إلا ناقل صحيح لم يُعارضه ما يساويه أو يقدم عليه.

[Bab Kedua: Najis-Najis]
Pasal [Pertama: Hukum-hukum Najis]

Benda-benda najis adalah:
Kotoran manusia secara mutlak(1)
Kencing manusia kecuali (kencing) bayi laki-laki yang masih menyusu(2).
Air liur anjing
Kotoran hewan(3)
Darah haid,
Dan daging babi.

Selain itu terdapat khilaf (di antara ulama). Hukum asalnya adalah suci, hukum itu tidak akan berubah dari asalnya kecuali dengan dalil yang sahih yang tidak ada penentangan dari dalil lain, baik yang sama atau yang lebih kuat darinya.

..........................
Keterangan:
(1)
Kotoran orang dewasa, anak kecil dan bayi adalah najis.

(2) Pendapat yang sahih adalah: kencing bayi laki-laki yang masih menyusui juga najis. Hanyasaja terdapat keringanan pada cara membersihkannya, yaitu cukup dengan memercikkan air ke tempat yang terkenai air kencing. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “(Membersihkan) kencing bayi perempuan dengan dicuci dan kencing bayi laki-laki dengan diperciki.” (HR. Abu Dawud no. 376)

(3)
Hukum kotoran hewan terbagi menjadi dua:
Pertama:
Hewan yang halal dimakan dagingnya, seperti unta, sapi, kambing dan selainnya. Pendapat yang kuat adalah suci. Pendapat ini dipegang oleh Malik, Ahmad, Dawud azh-Zhahiri, sebagian salaf, Ibnu Taimiyyah, asy-Syaukani, dan ash-Shan’ani.
Sebagian ulama seperti Abu Hanifah, asy-Syafi’i, dan Ibnu Hazm berpendapat najis.

Kedua: Hewan yang haram dimakan dagingnya. Para imam madzhab yang empat bersepakat bahwa kotorannya adalah najis. (Hukmu Abwali wa Arwatsi al-Hayawanat, Syaikh Ibrahim al-Mazru'i)


Bersambung, insyaallah

Ad-Durarul Bahiyyah lisy Syaukani. Keterangan tambahan dirangkum dari berbagai sumber.

#Fawaidumum #matan #fikih #durarulbahiyyah

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
1.6K views01:00
Open / Comment
2022-10-17 03:00:03 TERJEMAH USHUL SUNNAH IMAM AL-HUMAIDI RAHIMAHULLAH

.................................................
Judul Asli: أصول السنة
Edisi Terjemah: Pokok-Pokok Ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah
Penulis: Imam al-Humaidi rahimahullah
.................................................

[KAUM MUKMININ MELIHAT RABB MEREKA]
(Di antara pokok aqidah Ahlus Sunnah adalah) Menetapkan (bahwa kaum mukminin) melihat Allah setelah meninggal(1).

[PENETAPAN SIFAT]
Dan (mengimani) sifat-sifat yang disebutkan dalam al-Qur’an dan hadits, seperti,

وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ
“Orang-orang Yahudi berkata, 'tangan Allah terbelenggu'.” (QS. Al-Maidah: 64)
Dan seperti,

وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ
“Dan langit-langit digulung dengan tangan kanan-Nya.” (QS. Az-Zumar: 67)

Dan yang semisalnya dari al-Qur’an dan hadits. Kami tidak menambah dan menafsirkannya. Kami berhenti dimana al-Qur’an dan as-Sunnah berhenti. Dan kami meyakini,

الرحمن على العرش استوى
“(Allah) Yang Maha Pengasih beristiwa’ di atas Arsy” (QS. Thaha: 5)

Barangsiapa meyakini selain yang telah disebutkan ini, maka dia mu’atthil (seorang yang menolak sifat Allah) jahmiy (yang berpaham Jahmiyyah).

..........................
Keterangan:
(1)
Para nabi, para rasul, para sahabat, para tabi’in, dan Imam-imam Islam di sepanjang masa telah bersepakat bahwa kaum mukminin akan melihat Rabb mereka pada hari kiamat. Kelompok yang menyelisihi aqidah ini adalah jahmiyyah, mu’tazilah, dan yang mengikuti mereka. Pendapat mereka tertolak dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat rembulan, tidak berdesak-desakkan.” (Syarhu al-‘Aqidah al-Wasithiyyah hlm. 28 lil Qahthani)

Bersambung, insyaallah

Ushulus Sunnah al-Humaidi

#Fawaidumum #aqidah #ushulsunnah #alhumaidi

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
1.7K views00:00
Open / Comment
2022-10-16 04:00:05 TERJEMAH AD-DURARUL BAHIYYAH FIL MASAIL AL-FIQHIYYAH

.................................................
Judul Asli: الدرر البهية في المسائل الفقهية
Edisi Terjemah: Pembahasan Fikih Ringkas Berdasarkan al-Quran dan Hadits
Penulis: Imam asy-Syaukani rahimahullah
.................................................

Penulis(1) rahimahullah berkata:

بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang

أحمدُ مَن أمرنا بالتفقه في الدين، وأشكر من أرشدنا إلى اتباع سنن سيد المرسلين، وأصلي وأسلم على الرسول الأمين، وآله الطاهرين وأصحابه الأكرمين.

Saya memuji Dzat Yang memerintahkan kita untuk bertafaqquh fiddin (mendalami ilmu agama)(2). Saya bersyukur kepada Dzat Yang telah membimbing kita untuk mengikuti sunnahnya pimpinan para rasul. Dan saya haturkan shalawat dan juga salam kesejahteraan kepada Rasulullah al-Amin, keluarganya yang suci, dan para sahabatnya yang mulia.

كتاب الطهارة: بَابٌ
Kitab Thaharah (Bersuci): Bab [Pembagian Air]

هذا الكتاب قد اشتمل على مسائل:
الأولى: الماء طاهر مطهِّر، لا يُخرجه عن الوصفيْن إلا ما غيَّر ريحه، أو لونه، أو طعمه من النجاسات،

Kitab [thaharah] ini terdiri dari beberapa permasalahan:

Pertama: (Hukum asal) Air adalah suci dan menyucikan(3).
Tidak dapat mengeluarkannya dari dua sifat tersebut kecuali apa yang dapat mengubah aroma, rasa, dan warnanya dari benda-benda najis.(4)

وعن الثاني ما أخرجه عن اسم الماء المطلق من المغيِّرات الطاهرة،
Sedangkan sifat air yang kedua (yaitu menyucikan) apa yang dapat mengeluarkannya dari penamaan air mutlak ketika (sifatnya) berubah karena benda-benda yang suci.(5)

ولا فرق بين قليل وكثير، وما فوق القُلَّتين وما دونهما، ومتحرك وساكن، ومستعمَل وغير مستعمَل.
Tidak ada perbedaan antara: Air yang sedikit dan banyak, volumenya di atas dua kulah atau di bawah itu, mengalir dan tergenang, musta’mal dan bukan musta’mal.(6)

..........................
Keterangan:
(1) Beliau adalah Imam besar, Ahli ijtihad, Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Abdullah asy-Syaukani kemudian ash-Shan’ani. Lahir pada hari senin, tanggal 28 Dzulqa’dah tahun 1173 H dan meninggal dunia pada bulan Jumadal Akhirah tahun 1250 H.

(2) Yaitu dalam firman-Nya: “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122)

(3)
Suci pada zatnya dan dapat digunakan untuk menyucikan, seperti menghilangkan najis, mengangkat hadas, dan lain-lain.

(4) Air yang suci dan menyucikan tidak akan berubah menjadi najis hingga ada benda najis yang masuk ke dalamnya dan mengubah salah satu dari tiga sifatnya, yaitu: aroma, rasa, atau warnanya. Jika salah satu sifatnya berubah karena kemasukan benda najis, maka air itu dihukumi najis.

(5) Sifat air yang kedua, yaitu menyucikan akan hilang jika air tersebut kemasukan benda suci sampai air tersebut tidak disebut air secara mutlak lagi. Akan tetapi penyebutannya selalu dilekatkan dengan benda suci yang masuk ke dalamnya, seperti air teh, air kopi, air kelapa, air sabun, dan lain sebagainya. Air jenis ini secara zatnya adalah suci, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci.

(6) Maksudnya adalah: suatu air disebut suci atau tidak suci bukan dikarenakan ia mengalir atau tergenang, banyak atau sedikit, musta’mal atau bukan mustamal. Namun, ditinjau dari sisi sifat airnya, jika ia terkontaminasi dengan benda najis dan mengubah salah satu dari tiga sifatnya (aroma, warna, atau rasa) maka air itu berubah menjadi najis. Jika ia berubah karena kemasukan benda suci maka ia suci namun tidak bisa digunakan untuk bersuci.


Bersambung, insyaallah

Ad-Durarul Bahiyyah lisy Syaukani

#Fawaidumum #matan #fikih #durarulbahiyyah

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
1.9K views01:00
Open / Comment
2022-10-14 12:55:50 Bismillah..

Insyaallah pelajaran Fikih berikutnya di Channel ini adalah:

Terjemah Matan Ad-Durarul Bahiyyah fii al-Masail al-Fiqhiyyah Karya al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah


#matan #fikih

Admin Warisan Salaf
1.9K views09:55
Open / Comment
2022-10-12 14:15:00 INILAH JANNAH YANG PENUH KENIKMATAN



APA YANG ALLAH SEDIAKAN BAGI PENDUDUK JANNAH?

Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman,

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ، مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ "

"Aku telah menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terpintas dibenak manusia."

قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: " اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ: {فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ} [السجدة: 17]
Abu Hurairah berkata, "Jika kalian mau, bacalah ayat, "Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang disembunyikan bagi mereka." (QS. As-Sajdah:17)

PENDUDUK JANNAH MELIHAT ALLAH
Shuhaib radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، قَالَ: يَقُولُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ؟ فَيَقُولُونَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا؟ أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ، وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ؟ قَالَ: فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ، فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ

"Apabila penduduk Jannah telah masuk ke Jannah, Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Maukah Aku berikan tambahan (nikmat) kepada kalian?'

Mereka menjawab, "Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke Jannah dan Engkau selamatkan kami dari api neraka?

Beliau melanjutkan, "Maka Allah menyingkap hijab. Tidaklah mereka diberi sesuatu yang lebih mereka sukai daripada memandang Rabb mereka Azza wa Jalla." (HR. Muslim no.181)


Ithaful Kiram bi Manazili Daris Salam, dll.

#Fawaidumum #jannah

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
85 views11:15
Open / Comment
2022-10-11 04:00:02 TERJEMAH USHUL SUNNAH IMAM AL-HUMAIDI RAHIMAHULLAH

.................................................
Judul Asli: أصول السنة
Edisi Terjemah: Pokok-Pokok Ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah
Penulis: Imam al-Humaidi rahimahullah
.................................................

[Memuji Para Sahabat -Allah telah meridhai mereka-]
Dan (pokok aqidah di sisi kami) adalah mendoakan ampunan bagi seluruh para sahabat Muhamamd shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena Allah Azza wa Jalla telah berfirman,

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ
“Dan orang-orang yang datang setelah mereka mengucapkan, Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara yang telah mendahului kami dengan keimanan.” (QS. Al-Hasyr: 10)

Tidaklah seseorang beriman hingga ia memohonkan ampunan bagi mereka.
Barang siapa mencela atau merendahkan seorang saja dari mereka, maka dia tidak berjalan di atas sunnah dan tidak berhak mendapatkan harta fai’(1). Demikianlah berita yang sampai kepada kami dari Malik bin Anas, tidak hanya melalui jalur satu orang, bahwa beliau berkata, “Allah telah menentukan pembagian harta fai’,

{لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ}
“Bagi orang-orang muhajirin yang dikeluarkan dari negeri-negeri mereka….”

Kemudian Allah berfirman,
{وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا }
“Dan orang-orang yang datang setelah mereka mengucapkan, Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami.” (QS. Al-Hasyr: 8-10)

Sehingga, barang siapa tidak mengucapkan doa ini untuk mereka, maka tidak termasuk golongan yang mendapatkan bagian harta fai’.”

[AL-QUR’AN ADALAH KALAM ALLAH]
Dan al-Qur’an adalah kalam Allah. Aku mendengar Sufyan berkata, “Al-Qur’an adalah kalam Allah. Barang siapa mengatakan makhluk, ia adalah ahli bid’ah’. Kami tidak pernah mendengar seorang pun (dari ulama salaf) mengatakan ini.”

[UCAPAN SUFYAN TENTANG IMAN]
Aku mendengar Sufyan(2) berkata,
الإيمان قول وعمل ويزيد وينقض
“Iman adalah ucapan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.”
Saudaranya yang bernama Ibrahim bin Uyainah(3) menimpali, “Wahai Abu Muhammad, janganlah kamu katakan iman itu berkurang.”
Maka beliau berkata (dengan marah), “Diamlah wahai anak kecil! Bahkan iman itu berkurang sampai tidak tersisa sedikit pun.”

................................
(1) Fai' adalah harta rampasan perang yang didapat dari orang-orang kafir tanpa peperangan (seperti pasukan muslimin masuk ke negeri mereka dalam keadaan mereka telah melarikan diri). Apabila dengan peperangan maka disebut ghanimah.

(2) Beliau adalah Sufyan bin 'Uyainah bin Maimun Maula Muhammad bin Muzahim. Abu Muhammad al-Hilali al-Kufi kemudian al-Makki (107-198 H). Beliau seorang Imam besar, al-Hafizh di masanya, dan Syaikhul Islam. Di antara sahabat yang banyak meriwayatkan dari beliau adalah: al-Humaidi, asy-Syafi'i, Ibnul Madini, Ahmad, dan Ibrahim ar-Ramadi.

(3) Beliau adalah Abu Ishaq (120-199 H), seorang ahli hadits dan ulama yang baik. Beliau tidak begitu banyak meriwayatkan hadits.
(Tahqiq Ushulis Sunnah)


Bersambung, insyaallah

Ushulus Sunnah al-Humaidi

#Fawaidumum #aqidah #ushulsunnah #alhumaidi

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
148 views01:00
Open / Comment
2022-10-10 10:15:00 INILAH JANNAH YANG PENUH KENIKMATAN



PASAR JANNAH

Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَسُوقًا، يَأْتُونَهَا كُلَّ جُمُعَةٍ،

"Sesungguhnya di surga ada pasar, mereka mengunjunginya setiap hari Jum'at.

فَتَهُبُّ رِيحُ الشَّمَالِ فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ وَثِيَابِهِمْ، فَيَزْدَادُونَ حُسْنًا وَجَمَالًا،
bertiuplah angin dari arah utara yang menghembus wajah dan pakaian-pakaian mereka. Maka mereka menjadi lebih indah dan menawan.

فَيَرْجِعُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ وَقَدِ ازْدَادُوا حُسْنًا وَجَمَالًا،
Kemudian mereka kembali kepada keluarga mereka dalam keadaan wajah mereka telah berubah menjadi lebih indah dan menawan.

فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُوهُمْ: وَاللهِ لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا، فَيَقُولُونَ: وَأَنْتُمْ، وَاللهِ لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا
Keluarga mereka berkata: "Demi Allah, kalian bertambah bagus dan menawan! Mereka juga mengatakan: "Demi Allah, kalian juga bertambah bagus dan menawan!" (HR. Muslim no. 2833)


PENDUDUK JANNAH TIDAK MENGALAMI SAKIT
Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

يُنَادِي مُنَادٍ: إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَسْقَمُوا أَبَدًا،
Ada yang berseru (kepada penduduk jannah), "Sesungguhnya kalian akan sehat dan tidak pernah sakit selamanya.

وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلَا تَمُوتُوا أَبَدًا،
Kalian terus hidup dan tidak akan mati selamanya.

وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا،
Kalian selalu muda dan tidak akan tua selamanya.

وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلَا تَبْأَسُوا أَبَدًا "
Kalian merasakan nikmat dan tidak akan sengsara selamanya."

فَذَلِكَ قَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ: {وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} [الأعراف: 43]
Itulah firman Allah Azza wa Jalla, "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan". (QS. Al-A'raf:43)
HR. Muslim no. 2837


Ithaful Kiram bi Manazili Daris Salam, dll.

#Fawaidumum #jannah

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
486 views07:15
Open / Comment